Ya
Muhammadku
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma
Engkau datang sebagai Rahmah
DisaatJahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat Kalam Illahi
Aku Rindu Muhammadku
Allahuma Solli Ala Muhammad
Semoga Shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun, nama agungmu
Tak pernah tergantikan
Tak pernah aku melihat parasmu dengan kedua mataku
Mendengar dakwahmu dengan kedua telingaku
Mememeluk tubuhmu dengan tanganku
Namun hadirmu menembus ruang dan waktu
Ya Muhammadku
Sungguh aku rindu padamu
Rindu akan suri tauladan yang kau ajarkan
Rindu akan kebijakan yang kau perlihatkan
Rindu akan kedamaian yang kau ciptakan
Rindu akan semua
Segala yang pernah kau lakukan
Ya Muhammadku
Meski ragamu tak lagi didunia
Sungguh aku ingin berjumpa
Disurga bercengkrama untuk selamanya
Ya Nabi Ya Rasulullah
Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan Yang terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyayian surga
Yang sungguh menentramkan
Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Disurga Tuhanku juga Tuhanmu
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kala gulita menjelma
Engkau datang sebagai Rahmah
DisaatJahiliyah merambah
Ditengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat Kalam Illahi
Aku Rindu Muhammadku
Allahuma Solli Ala Muhammad
Semoga Shalawat itu menggema
Ditengah carut marut dunia
Berabad abad sudah terlewat
Ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milyaran umat
Telah saling menggantikan
Namun, nama agungmu
Tak pernah tergantikan
Tak pernah aku melihat parasmu dengan kedua mataku
Mendengar dakwahmu dengan kedua telingaku
Mememeluk tubuhmu dengan tanganku
Namun hadirmu menembus ruang dan waktu
Ya Muhammadku
Sungguh aku rindu padamu
Rindu akan suri tauladan yang kau ajarkan
Rindu akan kebijakan yang kau perlihatkan
Rindu akan kedamaian yang kau ciptakan
Rindu akan semua
Segala yang pernah kau lakukan
Ya Muhammadku
Meski ragamu tak lagi didunia
Sungguh aku ingin berjumpa
Disurga bercengkrama untuk selamanya
Ya Nabi Ya Rasulullah
Ya nabi ya Rasulullah
Panutan kami, akhir dari segala nabi
Kaulah surya penerang umat manusia
Kaulah purnama ditengah gulita
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yang tak kan pernah padam
Hingga akhir zaman
Ya Nabiyallah, Ya Habiballah
Kau ciptakan kedamaian
Ditengah kekacauan dan kebodohan
Suara kejahiliyahan Yang terdengar sumbang
Kau gantikan dengan nyayian surga
Yang sungguh menentramkan
Ya Nabi Ya Rasulullah
Biarkan aku memujamu, memujimu
Kugoreskan namamu dihatiku
Kan kuperlihatkan kepadamu
Kala aku bersua denganmu
Disurga Tuhanku juga Tuhanmu
Muhammad
Nabiku
Karya:
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Engkau
penerang zaman
Saat
gulita menyelimuti bumi
Saat
huru-hara merajai hari
Saat
kezaliman menyebar ke negeri-negeri
Engkau
kabarkan pada kami
Tentang
perintah-perintah untuk berbakti
Tentang
keagungan-Nya Yang Mahatinggi
Engkau
perangi mereka yang memerangimu dan menghalangimu menyebar kabar
Hingga
cahaya Islam mampu menyebar
Engkau
rangkul mereka-mereka yang tersesat
Kau
ajak menghadap-Nya untuk bertobat
Selawat
untukmu
Salam
untukmu
Nabi
tercintaku
Muhammad
Karya:
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Rindu
ini terus terpatri
Mengharap
pertemuan untuk suatu hari
Berharap
berkumpul bersamamu nanti
Kakbah
dan Tentara Gajah
Karya:
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Derap
langkah kaki-kaki gajah mengoarkan debu menuju kakbah
Sekumpulan
burung membawa batu api untuk menghujaninya
Engkau
datang, Muhammad-ku
Lahir
dengan cahaya
Kabarmu
didengar oleh pendeta itu
Menjadikannya
beriman pada wahyu-wahyu yang sampai padamu
Satu
per satu belajar padamu
Hingga
bersatu mengikuti ajaran agama darimu
Rasulku
Karya:
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Aku
ingat akan kisah tentangmu yang menjadi pengembala
Awan
menaungimu saat menemani domba-domba menikmati rumput-rumput di padang
Aku
ingat akan kisahmu saat engkau bersama sahabatmu dikejar musuh, bersembunyi
dalam goa hingga jaring laba-laba menutupi lubang gua tempatmu berada di
dalamnya
Aku
ingat akan kisahmu yang berperang melawan musuh yang jumlahnya tak sebanding
dengan pasukanmu. Namun, Allah memenangkanmu
Aku
ingat akan kisahmu saat Khadijah, istrimu, berpulang, engkau diperjalankan dari
Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram, lalu ke langit ketujuh
Aku
ingat
Aku
rindu
Rasulullahku
Muhammad
Rasulku
Karya”
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Ayahnya
bernama Abdullah
Ibunya
bernama Aminah
Menjadi
anak yatim yang diasuh pamannya
Baik
akhlaknya
Lembut
tutur katanya
Tegas
pada kezaliman
Sayang
pada semua
Hidup
sederhana
Berkahlak
mulia
Menjadi
contoh semua umat beragama
Dia
Muhammad saw.
Nabiku
Nabi
kita semua
Muhammadku
berkata
Karya:
Hengki Kumayandi
Bogor,
6 Mei 2015
Sungguh
mulia keimanan umatku kelak
Mereka
belum bertemu denganku
Tapi,
mereka sangat mencintaiku dan menahan rindu untuk bertemu
No comments:
Post a Comment